Vitamin dan Sumbernya


Dari Kamus Online Wikipedia disebutkan bahwa:
"A vitamin is an organic compound required in tiny amounts for essential metabolic reactions in a living organism. Vitamins are bio-molecules that act both as catalysts and substrates in chemical reactions. When acting as a catalyst, vitamins are bound to enzymes and are called cofactors. For example, vitamin K is part of the proteases involved in blood clotting. Vitamins also act as coenzymes to carry chemical groups between enzymes. For example, folic acid carries various forms of carbon group – methyl, formyl and methylene - in the cell."


Berikut ini daftar vitamin dan sumbernya

Vitamin A

Terdapat di buah berwarna merah (tepatnya oranye). Juga banyak terdapat di sayur hijau seperti bayam dan brokoli. Wortel menjadi rujukan pertama untuk sumber vitamin A. Kita juga bisa mendapatkannya di buah mangga. Vit A juga sering disebut sbagai beta karotin


Vitamin B

Vitamin B ini memang komplek. Ada B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12 dan B - B lain. Gampangnya disebut B Komplek. Banyak terdapat di biji-bijian. Yang paling sering dianggap sumber vitamin B6 adalah Padi-padian, gandum. Vit B juga didapat dari kentang dan pisang


Vitamin C

Ini vitamin yg paling terkenal. Selain karena identik dengan rasa kecutnya, vitamin C juga dianggap sebagai anti oksidan. Banyak khasiat dari vit C ini. Antara lain mencegah sariawan. Secara kimia vitamin C disebut asam ascorbat. Vitamin C juga identik dengan jeruk, tapi tahukah Anda bahwa ternyata Lombok Merah punya kandungan vitamin C lebih tinggi


Vitamin D

Ini vitaminnya tulang. Bisa didapat cukup dengan mandi sinar matahari pagi. Kulit kita akan memproduksi vitamin D jika terkena sinar ultraviolet b yg paling banyak waktu pagi. Kalau cari dari sumber makanan bisa didapat dari minyak ikan kod


Vitamin E

Vitamin yg selalu dikaitkan dengan vitalitas dan keremajaan. Sumbernya bisa didapat dari minyak biji bunga matahari, minyak zaitun, minyak kedelai juga kacang, jagung dan kelapa.


Vitamin K

Nama vitamin K ini diambil karena efeknya sebagai koagulan darah. Zat beku darah ini dapat diambil dari daging, bayam dan juga buah avokad.

[+/-] Selengkapnya...

Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan (Part 9)

RADAR SOLO Senin, 27 Agt 2007

Jumat, 24 Agt 2007
Damai, Hukum Jalan Terus

Santri Pelapor Diitimidasi
SUKOHARJO - Penyelesaian secara hukum penganiayaan santri oleh santri di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam Kartasura, Sukoharjo, masih belum jelas.

Hingga Kamis (23/8) malam, keluarga Deri Saputra, 15, korban penganiayaan, masih bernegosiasi dengan pihak pesantren dan keluarga pelaku di Mapolsek Kartasura. Sementara, keluarga I Wayan Mahardika, 15, yang juga korban penganiayaan lainnya masih dalam perjalanan dari Bali menuju Kartasura.

Suprihatin, 45, ayah Deri, saat ditemui di Mapolsek Kartasura mengatakan jalan damai dengan pondok maupun keluarga pelaku masih terbuka. Hanya saja, hingga pukul 20.00 malam kemarin belum ada kesepakatan yang terjadi.

Dia menyebut, pihak ponpes masih enggan mengembalikan uang pangkal sebesar Rp 7 juta. Uang itu dibayar Suprihatin saat memasukkan anaknya di Assalaam. "Belum ada kesepakatan. Kalau memang terpaksa, proses hukumnya jalan terus. Perundingan masih alot. Begitu juga dengan keluarga penganiaya anak saya," ujarnya.

Kapolres Sukoharjo AKBP Yudhawan Roswinarso melalui Kapolsek Kartasura AKP Setyo Budi Utomo mengatakan hanya memfasilitasi perundingan itu. Dia sama sekali tidak terlibat didalamnya.

Dia menegaskan proses hukum atas kedua pelaku tetap berjalan. Bahkan, tadi malam korban kekerasan yang telah keluar dari rumah sakit sudah dimintai keterangan.

Dia tidak menampik kemungkinan penanganan perkara ini dihentikan. Kasus dihentikan atau tidak sesuai kesepakatan yang terjadi antara keluarga korban, keluarga pelaku, pengelola ponpes, dan kapolres.

"Tapi soal pelaku, kami belum menahannya. Nggak ada itu," ujarnya, sekaligus membantah pernyataan Humas PPMI Assalaam Muslim Ridho.

Setyo mengatakan pihaknya menerapkan pasal penganiayaan pada mereka. Dia membenarkan kasus ini masuk pidana murni. Artinya, perkara hukum penganiayaan bisa terus berjalan. Meski pelapor dan yang dilaporkan telah sepakat berdamai.

Namun, dia menegaskan tidak akan mempersulit sesuatu yang bisa dipermudah. "Ini kemauan pihak korban. Yang pasti, saya tetap mengacu pada aturan. Sampai sekarang pun proses hukum tetap saya jalankan. Mengenai akhirnya nanti, kita lihat saja," lanjutnya.

Sementara itu, Deri Saputra, kemarin mengaku intimidasi para santri. Hal itu terjadi sekitar pukul 16.30 kemarin (22/8). Saat itu, dia berniat mengambil barang-barangnya dari Assalaam.

Setiba di asrama, puluhan santri lainnya sudah mengacungkan kepalan tangan. Mereka pun meneriakinya huuuuuuu. Kata awas pun juga ia dengar dari beberapa santri yang ada. "Mungkin saya dianggap orang yang membocorkan aib pondok. Ustad yang dibelakang saya pun diam saja," ujarnya.

Intimidasi itu akhirnya membuat Deri takut. Dia membatalkan niatnya mengambil barang dari asrama yang dia tempati. "Nggak tahu kapan saya ambil. Yang pasti, saya nggak mau lagi sekolah di sana. Bisa mati saya," katanya di Mapolsek Kartasura, semalam.

Seperti diberitakan, dalam dua pekan terakhir tiga santri PPMI Assalam menjadi korban kekerasan fisik seniornya. Dua korban -- Deri Saputra dan I Wayan Mahardika-- dilarikan ke rumah sakit Panti Waluyo.

Sedang satu korban lain, Alfin, mengalami patah tulang lengan saat dihukum push-up. Informasinya, penganiyaan terhadap Deri dan Wayan dilakukan oleh sembilan seniornya di pondok tersebut.

Pihak pondok melalui Humas Muslim Ridho mengatakan kasus itu memang terjadi. Yang pasti, kata dia, perkara itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap tata tertib pondok. "Pelakunya pasti akan ditindak sesuai aturan yang berlaku" ujarnya beberapa hari lalu.(aw)

[+/-] Selengkapnya...

Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan (Part 8)

Wali Santri Assalaam Tempuh Jalur Hukum
http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0708/22/dar4.htm

Solo, CyberNews. Orang tua para santri korban penganiyaan di PPMI Assalaam tidak terima atas perlakuan yang diterima oleh anak-anak mereka. Pasalnya, pemukulan yang dilakukan pada Jumat 17 Agustus malam itu dinilai sudah di luar batas kewajaran, karena menyebabkan santri muntah darah.

"Ini harus diselesaikan melalui jalur hukum. Kalau anak saya mati bagaimana?" tegas Heriyani, ibu dari Deri Saputra di RS Panti Waluyo, Rabu (22/8/2007).

Dia mengungkapkan, begitu mendapat kabar dari saudaranya di Colomadu, bersama suaminya langsung meluncur ke Solo dengan mobil. Begitu tiba langsung melapor ke Polsek Kartasura untuk diproses hukum.

Dia menilai perlakuan para senior santri PPMI Assalaam itu sudah di luar batas. Apalagi, kasus itu terjadi di sebuah pesantren yang sudah terpandang.

Menurut Heriyani, dalam pertemuan di Mapolsek, ada sejumlah ustads PPMI Assalaam yang datang. Dalam kesempatan itu, para ustadz itu terkesan membela para pelaku penganiayaan. Para ustadz tidak senang kasus itu langsung dilaporkan ke polisi. Tidak ke pihak pondok terlebih dahulu.

Sebagai orang tua santri, ujarnya, dirinya tidak terima dengan perlakuan itu. Wali siswa lainnya juga menyatakan hal senada. Bahkan, dari informasi yang dia terima penganiayaan santri senior pada yunior sudah menjadi tradisi di PPMI Assalaam tersebut.

"Sudah jelas tahu ada kasus seperti itu, kok pihak pesantren tidak mengambil tindakan Saat anak saya kabur juga tidak ada perhatian," jelasnya penuh emosi.

Lebih lanjut, Siti mengatakan, jauh-jauh dirinya memercayakan anaknya menuntut ilmu di PPMI Assalaam. Dia berharap, anaknya tersebut menjadi anak yang sholeh. Namun, apa yang diterima justru pemukulan dan penganiayaan.

Secara khusus Heriyani juga mengaku tidak senang dengan Dody-salah satu pelaku. Saat pertemuan di Mapolsek, santri kelas I SMK Assalaam itu terlihat tidak ada rasa bersalah. Heriyani menilai anak itu bersikap "petanthang-pethenteng" dan senyum-senyum. Itulah yang membuat dirinya dan wali siswa lain menjadi emosi.

Di sisi lain, kondisi kedua korban terlihat sudah membaik meski masih terpasang selang infus. Saat diperiksa oleh dr Samuel SpB, kemarin, dokter tersebut mengatakan sudah tidak apa-apa. Namun, masih diperlukan sejumlah tes laboratorium kembali.( okz/Cn08 )

[+/-] Selengkapnya...

Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan (Part 7)

http://www.suaramerdeka.com/harian/0708/25/nas22.htm

SUKOHARJO- Segenap pimpinan Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam meminta maaf kepada pihak yang merasa dirugikan atas kasus pemukulan terhadap Deri Saputra dan I Wayan Mahardika, yang dilakukan dua siswa kelas 1 SMK Assalaam, Dody Setya Rahman dan Adib Bayu Pratama.

Pimpinan juga siap memberi penjelasan pada pihak mana pun terkait kejadian itu. Hal itu diungkapkan Wakil Direktur II Arkanuddin Budiyanto kepada wartawan dalam jumpa pers di aula Ponpes Assalaam, Jumat (24/8). "Kami juga meminta kepada seluruh wali santri dan seluruh civitas akademika Assalaam serta masyarakat luas agar tidak terpengaruh dengan isu yang tidak sesuai kenyataan," katanya.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua Badan Pengurus Yayasan Mejelis Pengajian Islam (MPI) Ahmad Syamsuri, Direktur PPMI Assalaam Ma'ruf Rohmat, Wakil Direktur I Kadarusman, serta Kepala Humas dan Info Data Muslim Ridho. "Kejadian tersebut adalah pelanggaran berat yang dengan alasan apapun tidak dibenarkan terjadi di lingkungan pondok," tegasnya.

Pimpinan sudah mengambil tindakan dengan mengembalikan dua santri pelaku kepada orang tuanya. Biaya perawatan korban selama dirawat di rumah sakit, sudah diselesaikan oleh pihak pondok.

Arkanuddin membantah adanya tradisi kekerasan di lingkungan pondok. Termasuk soal "Gubug Derita" yang disebut-sebut sebagai tempat penyiksaan santri yunior oleh santri senior.

Wakil Direktur I Kadarusman menambahkan, setelah kasus kekerasan fisik itu, pelaksanaan kehidupan di pondok ke depan tetap akan mengacu pada konsep dasar pendidikan pesantren yang didasarkan pada tata tertib dasar.

Berakhir Damai

Ia menambahkan, di Assalaam ada OP3MIA (Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam)-semacam OSIS pada sekolah reguler-yang fungsinya membantu ustadz-ustadz di bidang-bidang pengajaran pada santri.

Heriyani, ibu Deri Saputra, saat dihubungi via ponselnya mengatakan, penandatanganan pencabutan laporan kasus pemukulan sudah dilakukan Jumat kemarin, sekitar pukul 10.00 di Polsek Kartasura.

"Masalah kami sudah clear. Kami hemat waktu, yang penting Deri sudah sehat," kata wanita yang berasal dari Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Hulu, Sumatera Selatan.

Ia mengatakan, Deri akan dibawa pulang dan akan disekolahkan di sana.

Sementara Didik Dwi Praptono, ayah Dika, saat dikonfirmasi menuturkan, pihaknya sudah sepakat damai dengan orang tua pelaku.

Namun untuk urusan dengan Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta, pihak yang menaungi Assalaam, belum selesai. Orang tua Dika, orang tua kedua pelaku, dan pihak yayasan juga sudah bertemu di pondok. Didik sepakat damai dengan keluarga Adib dan Dody.

Kapolsek Kartasura AKP Setyo Budi Utomo menyatakan kasus itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Karena laporan sudah dicabut, otomatis kasus tersebut tidak akan diproses kembali. (H44,G11-60)

[+/-] Selengkapnya...

Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan (part 6)

Kasus Mirip IPDN Terjadi di Ponpes Assalaam Solo
http://www.menkokesra.go.id/content/view/4916/39/

KESRA--22 AGUSTUS: Kasus penganiayaan antara senior dengan yunior di IPDN terulang di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jateng. Akibatnya, dua santri Takhasus (TKS)-kelas transisi sebelum masuk tingkat SMA-masuk rumah sakit setelah sebelumnya muntah darah.

Dua santri Takhasus itu masing-masing Deri Saputra, 15, asal Baturaja Timur, Kab Ogan Komering Hulu, Sumsel dan I Wayan Mahardika, 15, asal Bali. Saat ini, keduanya dirawat di Bangsal Bougenfile No 5 RS Panti Waluyo Solo. Sebelumnya, kasus itu telah dilaporkan ke Polsek Kartasura.

Menurut Heriyani, orang tua Deri Saputra, begitu dia mendapat kabar penganiayaan itu dari saudaranya, dia langsung pergi menuju Solo menggunakan mobil. Dia pergi bersama suami Supriyatin. Dia dikabari kalau Deri dan temannya Wayan muntah darah setelah dianiaya seniornya di PPMI Assalaam.

“Saya khawatir ada apa-apa karena Deri tidak mau ke rumah sakit,” jelasnya, Rabu (22/8/2007). Dia mengatakan, kasus itu telah dilaporkan ke Polsek Kartasura, Sukoharjo. Tentang kondisi anaknya, menurut dia sudah membaik. Dia berharap tidak terjad apa-apa. dengan putranya tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Kartasura AKP Setyo Budi Utomo ketika dikonfirmasi membenarkan laporan itu. Menurut dia, ada tiga santri PPMI Assalaam yang melapor. Masing-masing Deri Saputra, I Wayan Mahardika, dan Arnold Widi.

"Kami sudah menerima laporannya pada Senin malam lalu dan sedang melakukan penyelidikan. Pelaku juga sedang kami periksa," jelas Kapolsek.

Dia juga mengatakan, Selasa lalu sudah dilakukan pertemuan antara korban, wali siswa, dan pihak Assalaam. Pertemuan itu dilakukan dalam upaya penyelesaiaan secara kekeluargaan namun belum berhasil.

Sempat kabur:

Tak kuasa menahan siksaan santri senior, tiga santri kelas Takhasus (TKS) Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, sebuah kelas transisi sebelum masuk tingkat SMA, mengaku sempat kabur karena ketakutan.

Tiga korban yang kabur dari pesantren masing-masing Deri Saputra asal Sumsel, I Wayan Mahardika asal Bali, dan Arnold Widi asal Yogyakarta. Saat ini, dua diantaranya yakni Deri dan Wayan masih dirawat di RS Panti Waluyo.

“Kami bertiga kabur dari asrama pesantren karena takut dan trauma dipukuli,” jelas Deri, Rabu (22/8/2007). Bersama Wayan, keduanya bercerita ketiganya kabur pada hari Sabtu 18 Agustus lalu pukul 16.30 WIB.

Ketiganya dengan berjalan kaki menuju ke arah timur menyusuri Jl Slamet Riyadi. Mereka kemudian berhenti di depan Solo Grand Mall (SGM) untuk naik taksi. Ketiganya menempuh jarak sekitar 5 km dengan jalan kaki dari Assalaam hingga SGM.

Mereka menaiki taksi menuju rumah bibi Deri di Gedongan, Pepe, Colomadu, Karanganyar. Sampai di rumah itu sekitar pukul 22.00 WIB. Berdasarkan pengakuan Deri, dia bersama Wayan dipukul dengan rotan di bagian paha.

Selain itu, dada juga ditonjok dan ditendang. Saat itu, para santri yunior disuruh dalam posisi kuda-kuda selama dipukuli para senior. Santri lain disuruh keluar oleh para senior tersebut.

“Lampu kamar tidur dipadamkan sehingga gelap. Waktu itu ada empat santri yang dipukul oleh sekitar 9 kakak kelas. Kalau kami berdua dipukuli oleh dua kakak kelas,” jelas Wayan.

Dia menjelaskan, proses pemukulan itu dilakukan sekitar 2,5 jam. Dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 01.30 WIB. Pemukulan baru berhenti setelah keduanya roboh karena tak kuasa menahan sakit.

Setelah roboh para senior berusaha menolong dengan memijit bagian yang sakit sembari memberi minum. Setelah itu, teman santri lain disuruh masuk kembali ke kamar. Tiap kamar tidur ada 18 santri. Saat diminta masuk, masing-masing santri dipukul oleh para senior tersebut. (cn/broto)

[+/-] Selengkapnya...

Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan (Part 5)

Pimpinan Ponpes Harus Awasi Prilaku Santrinya
Jakarta, Pelita

Pimpinan Pondok Pesantren dihimbau agar selalu mengawasi santri didiknya, serta memberikan pengertian tentang saling tolong-menolong dan menyayangi antar sesama umat Islam, menyusul kasus penganiyaan terhadap dua santri Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam Sukoharjo, Jawa Tengah.

Pimpinan Pondok Pesantran harus waspada dan teliti terhadap perkembangan jiwa santrinya, dengan selalu memberi pengertian untuk saling tolong-menolong dan ber-ruhama, jelas Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki Solo Ustad Abu Bakar Baasyir kepada wartawan, Rabu (22/8).

Menurutnya, tindakan kekerasan yang terjadi dilingkungan pesantren jelas telah menyalahi aturan, karena pada umumnya pesantren mengajarkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Lebih lanjut Baasyir menegaskan, ada beberapa pesantren yang mengajarkan praktek ilmu bela diri untuk menanamkan disiplin, tetapi hal itu hanya dapat digunakan untuk kondisi tertentu saja.

Kejadian itu mungkin saja bertujuan mempraktekan beladiri, itu jadi tanpa perhitungan, biasanya juga dilakukan oleh anak-anak yang agak nakal, imbuhnya.
Ia mengakui, kejadian serupa beberapa waktu lalu, pernah terjadi pada pondok yang dipimpinnya, seluruh jajaran pendidikan segera mengeluarkan santri yang bertindak anarkis itu.

Baasyir meminta, para pengasuh pondok pesantren bisa tabah dan sabar menghadapi kondisi santri didiknya, dan selalu mewaspadai kemungkinan masuknya unsur yang merusak dari luar pondok pesantren.

Sebelumnya, kasus penganiayaan antara senior dengan yunior yang berkali-kali terjadi di IPDN, namun saat ini juga terjadi lingkungan Pondok Pesantren. Akibat kejadian itu, dua santri Takhasus (TKS)-kelas transisi sebelum masuk tingkat SMA, masuk rumah sakit setelah sebelumnya muntah darah.

Dua santri Takhasus itu masing-masing Deri Saputra (15 tahun) asal Baturaja Timur, Kab Ogan Komering Hulu, Sumsel dan I Wayan Mahardika (15 tahun), asal Bali. Saat ini, keduanya dirawat di Bangsal Bougenfile No 5 RS Panti Waluyo Solo.(cr-9)

[+/-] Selengkapnya...

Berita Assalaam di Media? So what gitu lho?

Comment Ust Nanang: (beliau akan menikah dgn usth Sinta atau sudah ya?)
Selain itu tidak sampai dilaporkan ke rumah sakit. Soal tradisi penggojlokan secara fisik, Nanang mengaku selama ini memang sering terjadi. Namun, dia mengaku tidak sekeras seperti yang dialami dua santri Deri dan Wayan. ”Saya sudah wanti-wanti (mengingatkan) pada santri untuk tidak terlalu keras. Mungkin santri lupa sehingga kasus ini bisa terjadi,” jelasnya. Dia menambahkan, sebenarnya santri Deri yang dipukul selama ini dikenal agak nakal.

Sebelum masuk PPMI Assalaam, Deri merupakan santri di sebuah ponpes di Bandung. Dia dikeluarkan dari ponpes tersebut karena kenakalannya dan akhirnya masuk Assalaam. Menurut Nanang, Deri sering membuat masalah dan dia menduga santri kakak kelas merasa jengkel sehingga melakukan pemukulan tersebut


Terulang kembali berita tentang kekerasan di Assalaam yg dimuat di koran-koran. Kayaknya kekerasan oleh santri senior kepada santri yunior tidak pernah benar-benar bisa dihilangkan di Assalaam. Dengan bentuk asrama berpenghuni cukup banyak maka singgungan antar santri menjadi hal yg sering terjadi. Jika para pengasuh kurang sungguh-sungguh membina santri maka kejadian bisa saja terulang kembali.

Konflik yg dipicu dari santri junior yg nakal 'diadili' santri senior di asrama memang sepertinya lumrah jika sistem 'keadilan' di asrama tidak jalan. Inilah bentuk relasi sebuah 'masyarakat kecil' santri-santri Assalaam. Jadi sangat aneh jika para santri yg baik malah diem saja saat 'ketidakadilan' terjadi didepan mata. Jangan heran jika mereka yg melakukan kekerasan tidak jarang dari pengurus atau santri yg selama ini cacatan akhlaknya baik.

Sayangnya media menanggapinya lain. Penegakan disiplin dan aturan masyarakat pondok dianggap pelanggaran HAM. Kebalikan dengan masyarakat umum yg menganggap ada pelanggaran HAM, santri menganggap ada pelanggaran kewajiban asasi santri. HAM vs KAM.

[+/-] Selengkapnya...

Berita Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan part 4

SUKOHARJO – Tak kuasa menahan siksaan santri senior. Tiga santri kelas Takhasus (TKS), sebuah kelas transisi sebelum masuk tingkat SMA, mengaku sempat kabur karena ketakutan.

Tiga korban yang kabur dari pesantren masing-masing Deri Saputra asal Sumsel, I Wayan Mahardika asal Bali, dan Arnold Widi asal Yogyakarta. Saat ini, dua diantaranya yakni Deri dan Wayan masih dirawat di RS Panti Waluyo.
“Kami bertiga kabur dari asrama pesantren karena takut dan trauma dipukuli,” jelas Deri, Rabu (22/8/2007). Bersama Wayan, keduanya bercerita ketiganya kabur pada hari Sabtu 18 Agustus lalu pukul 16.30 WIB.

Ketiganya dengan berjalan kaki menuju ke arah timur menyusuri Jl Slamet Riyadi. Mereka kemudian berhenti di depan Solo Grand Mall (SGM) untuk naik taksi. Ketiganya menempuh jarak sekitar 5 km dengan jalan kaki dari Assalaam hingga SGM.

Mereka menaiki taksi menuju rumah bibi Deri di Gedongan, Pepe, Colomadu, Karanganyar. Sampai di rumah itu sekitar pukul 22.00 WIB. Berdasarkan pengakuan Deri, dia bersama Wayan dipukul dengan rotan di bagian paha. Selain itu, dada juga ditonjok dan ditendang. Saat itu, para santri yunior disuruh dalam posisi kuda-kuda selama dipukuli para senior. Santri lain disuruh keluar oleh para senior tersebut.
“Lampu kamar tidur dipadamkan sehingga gelap. Waktu itu ada empat santri yang dipukul oleh sekitar 9 kakak kelas. Kalau kami berdua dipukuli oleh dua kakak kelas,” jelas Wayan.

Dia menjelaskan, proses pemukulan itu dilakukan sekitar 2,5 jam. Dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 01.30 WIB. Pemukulan baru berhenti setelah keduanya roboh karena tak kuasa menahan sakit. Setelah roboh para senior berusaha menolong dengan memijit bagian yang sakit sembari memberi minum. Setelah itu, teman santri lain disuruh masuk kembali ke kamar. Tiap kamar tidur ada 18 santri. Saat diminta masuk, masing-masing santri pukul oleh para senior
tersebut. (sumarno/sindo/fit)

http://www.okezone.com/index.php?option=com_content&task=view&id=41428&Itemid=67

[+/-] Selengkapnya...

Berita Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan part 3

SUKOHARJO – Dua santri korban penganiayaan santri senior di PPMI Assalaam Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jateng harus menjalani perawatan di RS setelah sempat muntah darah. Para santri itu tidak serta merta muntah darah begitu dipukuli. Namun, selang satu hari setelah pemukulan.

“Saat tiba di rumah bibi di Colomadu, Karanganyar pada Sabtu malam saya dan Wayan langsung muntah darah,” jelas Deri Saputra, Rabu (22/8/2007).
Menurut Deri, dia dan Wayan muntah darah setelah malam sebelumnya bagian dada dipukul dan ditendang oleh dua santri senior mereka kelas I SMK Assalaam. Kedua pelaku itu adalah Dody dan Adib Bayu. Saat itu, selain mereka berdua, ada dua teman lainnya yang juga mengalami nasib serupa.

Dia menjelaskan, saat ini ada dua kelas Takhasus (TKS)-kelas transisi sebelum masuk tingkat SMA-di PPMI Assalaam. Jumlah santri di dua kelas itu ada 64 santri. Kebetulan Deri dan Wayan beda kelas namun satu kamar tidur dimana dalam satu kamar tidur ada 18 santri.

Sementara itu, Siti Susilowati-bibi Deri-mengaku sangat kaget begitu Deri tiba di rumahnya langsung muntah darah bersama temannya. Kondisi itu tentu saja membuat dirinya panik dan khawatir sehingga menghubungi orang tua Deri di Sumsel.
“Saya takut terjadi apa-apa pada keponakan saya. Waktu itu Deri tidak mau ke rumah sakit sebelum orang tuanya datang,” jelasnya.

Dia menambahkan, sebagai kerabat Deri, dirinya tentu saja tidak terima dengan perlakuan itu. Menurutnya, cara mendidik santri di PPMI Assalaam sudah salah kalau harus ada penggojlokan fisik seperti itu. Menurutnya, kasus penganiayaan di IPDN benar-benar terulang di Assalaam. (sumarno/sindo/fit)

http://www.okezone.com/index.php?option=com_content&task=view&id=41429&Itemid=67

[+/-] Selengkapnya...

Berita Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan part 2


SUKOHARJO - Orang tua para santri korban penganiyaan di PPMI Assalaam tidak terima atas perlakuan yang diterima oleh anak-anak mereka. Pasalnya, pemukulan yang dilakukan pada Jumat 17 Agustus malam itu dinilai sudah di luar batas kewajaran, karena menyebabkan santri muntah darah.

"Ini harus diselesaikan melalui jalur hukum. Kalau anak saya mati bagaimana?," tegas Heriyani, ibu dari Deri Saputra di RS Panti Waluyo, Rabu (22/8/2007).

Dia mengungkapkan, begitu mendapat kabar dari saudaranya di Colomadu, bersama suaminya langsung meluncur ke Solo dengan mobil. Begitu tiba langsung melapor ke Polsek Kartasura untuk diproses hukum. Dia menilai perlakuan para senior santri PPMI Assalaam itu sudah diluar batas. Apalagi, kasus itu terjadi di sebuah pesantren yang sudah terpandang.

Menurut Heriyani, dalam pertemuan di Mapolsek, ada sejumlah ustads PPMI Assalaam yang datang. Dalam kesempatan itu, para ustadz itu terkesan membela para pelaku penganiayaan. Para ustadz tidak senang kasus itu langsung dilaporkan ke polisi. Tidak ke pihak pondok terlebih dahulu.

Baca di
http://www.okezone.com/index.php?option=com_content&task=view&id=41444&itemid=2

[+/-] Selengkapnya...

Berita Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan part I


SUKOHARJO(SINDO) - Kasus penganiayaan oleh senior terhadap yunior di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) terulang di Ponpes Assalaam Solo. Kasus ini sedang diselidiki polisi.

Kejadian di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo ini, mengakibatkan dua santri Takhasus (TKS) –kelas transisi sebelum masuk tingkat SMA– masuk rumah sakit (RS) setelah sebelumnya muntah darah. Dua santri tersebut yakni Deri Saputra, 15, asal Baturaja Timur, Kab Ogan Komering Ulu, Sumsel, dan I Wayan Mahardika, 15, asal Bali.

Saat ini, keduanya dirawat di Bangsal Bougenvile No 5 RS Panti Waluyo Solo. Sebelumnya, kasus itu telah dilaporkan ke Polsek Kartasura. Kepada SINDO, Deri dan Wayan menuturkan, keduanya dianiaya layaknya kasus di IPDN Sumedang, Jabar. Deri mengaku disekap dalam kamar tidur yang gelap dan dipukuli dua seniornya kelas I SMK Assalaam.

”Saya dan Wayan dipukul dengan rotan di paha dan ditonjok di bagian dada,” jelas Deri sembari terbaring di RS, kemarin. Deri dan Wayan merupakan teman satu angkatan. Deri di kelas TKS A dan Wayan di TKS B. Namun, keduanya di ruang tidur yang sama No 33.Kelas TKS dengan lama pendidikan satu tahun untuk memperdalam bahasa Arab.

Menurut Deri, sebelum dirinya dipukuli, para santri senior mengatakan melakukan balas dendam karena dulu juga pernah dipukuli senior kakak kelas. Selain itu, dua pelaku penganiayaan masing-masing Adib Bayu dan Dody merasa tidak senang dengan keduanya karena sering mengadu pada ustadz.

selengkapnya:
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/jawa-tengah-diy/kasus-ipdn-terulang-di-assalaam-solo-3.html

[+/-] Selengkapnya...

Ularnya Ritsumei: Diam-diam bergerak





Cari gambar lain di ritsumei.ac.jp

[+/-] Selengkapnya...

Email Tipu Kudapat (part 4)

Ini bentuk lain dari penipuan lewat email yg 'lagi-lagi' kudapat.
Hati-hati jika anda mendapatkan email semacam ini.

Dear Partner, Salam,

This mail might come to you as a surprise and the temptation to ignore it as unserious could come into your mind but please consider it a divine wish and accept it with a deep sense of humility,I am the manager of bill and exchange at the Foriegn Remittance Department of African Development Bank,Burkina Faso-West Africa, In my department we discovered an abandoned sum of US$10M (Ten million US dolloars) in an account that belongs to one of our foriegn customer who died along with his entire family in a plane crash.

Since we got information about his death, we have been expecting his next of kin to come over and claim his money because we cannot release it unless some body applies for it as next of kin or relation to the deceased as indicated in our banking guidlines and laws but unfortunately we learnt that all his supposed next of kin or relation died alongside with him at the plane crash leaving nobody behind for the claim.

It is therefore upon this discovery that I and other officials in my department now decided to make this business proposal to you and release the money to you as the next of kin or relation to the deceased for safety and subsequent disbursement since nobody is coming for it and we don't want this money to go into the bank treasury as unclaimed bill because the banking law states that, if such fund remain unclaimed for many year's and then, the fund will be transfer into the bank treasury as unclaimed bill.

I agree that 30% of this money will be for you as a foreign partner, in respect to the provision of a foriegn account, and 60% would be for me,while 10% will be for expenses (if there is any) There after I will visit your country for disbursement according to the percentage indicated. Therefore, to enable the immediate transfer of this fund to you as arranged, you must apply first to the bank as relation or next of kin of the deceased indicating your bank name, your bank account number, your private telephone and fax number for easy and effective communication and location wherein the money will be remitted.

Upon the receipt of your reply, I will send to you by fax or email the text of the application to fill and send to the bank. I will not fail to bring to your notice that this transaction is free risk and you should keep this transaction (TOP SECRET) and do not let the bank notice that, I contacted you to claim this fund but I will be giving you all information from the bank until the fund is transfered into your account.

This transaction will only take us 14 banking days because as a banker, I know what to do and move the fund into your account without any delay. You should not entertain any atom of fear as all required arrangements have been made for the transfer.

You should contact me as soon as you receive this letter.

Yours faithfully.
Mr. Ahmed Taniju
Bill & Exchange Manager, ( A.D.B.)

[+/-] Selengkapnya...

Email Tipu Kudapat (5)

Letter of Relationship and Establishment Aid.
From :Miss Celina Amina Doudou
Abidjan Cote d' Ivoire West Africa.
Tel+22508516696


Attention: Respectful

Greetings and How are you Dear Friend.I am Celina Doudou from Ivory Coast in West Africa.I would like you to Please permit me to apply through this medium for your cooperation to secure an opportunity to invest and do joint relationship and establishment with you in your country.

As I have a substantial capital which I honourably Inherited from my late father Chief Emile Boga Doudou who was the minister of Interior and also have Cocao and Coffee plantation and deals in Gold, Diamond Mining and Trading in bouake Northern District of Coted' Ivoire in Western Africa.Before the Epmigo Rebels killed Him during the political crisis on the mutiny rebellion upraising that equally lead to the death of former military junta Robert Guei.

I am contacting you because of my need to deal with honest person whom I can lay trust and personal confidence on with hope that he will not let me down,because since the murder of my father,I have been subjected to all sorts of harassment and intimidation with lots of negative reports emanating from the rebellion people due to this political crisis we are facing which have resulted to war in some part of our country Cote d' Ivoire in West Africa since this past years.

I legitmately inherited this sum from my late father who died recently and I intend to invest this money in profitable areas in your country into a very lucratives business venture of which you are to advise and execute the venture over there for the mutual benefits of both of us.

Most especially is for you to help me come over to your base if possible for You be able co-operate with me to become my business partner in your country and create ideas on how money will be invested, properly managed and the type of investment after the money is transferred to your custody with your assistance.I inherited this sum from my late father whom the rebels killed because he was not supporting their selfish interest to topple the president Gbagbo the present president of Cote d' Ivoire in West Africa.

I want to consider my situation and reply me on the indication of your willingness to handle this transaction sincerely by protecting my Interest and upon your acceptance of this proposal.I will furnish you with the full details information, procedure on how to continue.The exact amount involved is the sum of Nine Million Five Hundred Thousand USD ($9.500.000.00)USD

If you accept to associate with me,both of us will mutually agree on your percentage interest and share holding for helping me to secure the release of the deposit and investing the money into lucratives profitable venture in your care.I will be glad to reserve this respect and opportunity for you if you so desire to relate with me with good mind and honesty. I do urge you to kindly give this matter your immediate attention and the maximum seriousness it deserves for the smooth achievement of the aim.

I want you to be rest assured that everything is in order and legitimate it was due to the political crisis in our country that have resulted to war in some part of our region which have cause everybody to find a way of geting out from the country,for this reason I use this medium to request for your assistance with hope that you will not let down the confidence I have already reposed on you.

This money is legitimately acquired by my late father from sales of Cocoa and Coffee and Diamond dealings.If it interests you Please forward your reply including your telephone number and fiscal address to my private email address so that I can provide you with more clarifications and details about it all.
Looking forward for your prompt response

Thanks for your understanding and future cooperations.

Sincerely
Celina Doudou
Abidjan Cote d' Ivoire


Lagi Aku dapat email tipuan. Jelas ini perangkap yg canggih untuk menawarkan sebuah mimpi di siang bolong.

[+/-] Selengkapnya...

Java Young Scientiest Event

Java Young Scientiest Events

[+/-] Selengkapnya...

Link Image Situs Assalaam

Seringkali waktu diminta membuat surat resmi atau cover Kartul kita mengalami kesulitan. Ini karena tulisan Assalaam menggunakan format khas yg tidak ada pada font resmi. Penyelesaiannya kita bisa menggunakan image sebagai gantinya.

Di bawah ini adalah image format gif yg backgroundnya transparan dgn tulisan khas Assalaam. Boleh dicopy untuk bisa digunakan baik untuk kop surat, cover kartul atau keperluan lainnya. Jika di klik maka image merupakan link ke situs resmi PPMI Assalaam.

Cara mengcopy-pastenya dgn klik kanan mouse lalu save image ke hardisk. Bisa juga klik kanan lalu pilih copy image to clipboard baru kemudian di paste ke dokumen sasaran.



[+/-] Selengkapnya...

Web Site Design

Designing Web sites needs careful thinking and a lot of planning.

The most important thing is to KNOW YOUR AUDIENCE.
Users Are Scanners

If you think a typical user will read the entire content of your Web pages, you are wrong.

No matter how much useful information you put into a Web page, a visitor will only spend a few seconds scanning it before they decide whether to leave it or to stay.

If you want a visitor to read your text, be sure to make your point in the very first sentence of the page. After that you should try to keep them occupied with short paragraphs and interesting new headers all the way down the page.
Less Is More

Try to keep all sentences as short as possible. Try to keep your paragraphs as short as possible. Try to keep your chapters as short as possible. Try to keep your pages as short as possible.

Use a lot of space between your paragraphs and chapters. Pages overloaded with text will kill your audience.

Don't place too much content on a single page. If you have a lot to say, try to break your information into smaller chunks and place it on different pages. Don't expect any visitor to scroll all the way down to the bottom of a page with thousands of words.
Navigation

Try to create a navigation structure that is common for all the pages in your Web.

Keep the use of hyperlinks inside your text paragraphs to a minimum. Don't use hyperlinks inside text paragraphs to send your visitors to every random page of your Web. That will destroy the feeling of a consistent navigation structure.

If you must use hyperlinks, add them to the bottom of a paragraph or to the navigation menus of your site.
Download Speed

A common mistake made by many web designers is to develop a site on a local machine with direct access to the data, or to develop the site over a high-speed Internet connection. Sometimes developers are not aware of the fact that some of their pages take a long time to download.

Internet usability studies tell us that most visitors will leave a Web page that takes more than 7 seconds to download.

Before you publish any content heavy pages, make sure they are tested over a low-speed modem connection. If your pages take a long time to download, you might consider removing some of your graphic or multimedia content.
Let Your Audience Speak!

Feedback from your users is a very good thing. Your visitor

Artikel lain tentang web design di www.w3schools.com

[+/-] Selengkapnya...

Kemiripan gerakan NII al Zaytun dan LDII

Islam Jamah yang sering disingkat IJ adalah sebuah aliran sempalan yang secara resmi telah dilarang oleh pemerintah RI lewat SK Jaksa Agung No. Kep-08/D.A/10.197, tanggal 29 Oktober 1971.

Karena sudah dilarang di seluruh Indonesia, maka imam Islam Jamaah, Nur Hasan Ubaidah mencari taktik baru. Yaitu mendekati dan meminta perlindungan kepada Let. Jen. Ali Murtopo yang saat itu mejadi wakil Kepala BAKIN dan staf OPSUS (Operasi Khusus Presiden Soeharto). Lalui sang imam menyatakan masuk GOLKAR yang saat itu menjadi organisasi milik rezim berkuasa.


Dibawah naungan pohon beringin, Islam Jamaah ganti kulit menjadi LEMKARI (Lembaga Karyawan Dakwah Islam). Tapi karena isinya sama saja, akhirnya oleh Gubernur Jawa Timur dibekukan dengan SK no 618 tahun 1988 pada tanggal 24 Desember 1988.

Untuk itu proses ganti kulit dilakukan lagi dan kemudian pada Musyawarah Besar Lemkari IV di asrama Haji Pondok Gede Jakarta tahun 1990, LEMKARI diganti menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia).

Kenapa kelompok ini berkali-kali dilarang hingga harus `ganti kulit` berkali-kali ?

Jawabannya ada pada doktrin yang ditanamkan yang banyak menyimpang dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Doktrin-doktrin sesat dengan mudah ditancapkan kepada para anggota karena rata-rata anggotanya adalah orang-orang berlatar belakang pendidikan agama yang dangkal dan sangat awam. Bisa dikatakan kelompok ini tidak punya ulama atau ahli syariat yang bisa mengawal jalannya anggota dan organisasinya agar tidak keluar dari rel ajaran Islam.
Contoh doktrin yang menyipang dan paling mudah untuk disebutkan adalah :

1. Takfir

Takfir adalah mengkafirkan orang yang tidak berbai`at kepada imam mereka. Ciri takfir ini selalu ada dan menjadi ciri khas kelompok yang menyimpang. Jadi secara psikologis, mereka ingin menanamkan rasa bangga dan ekslusifisme tertentu kepada anggotanya dengan memberi label muslim kepada kelompok mereka dan label non muslim kepada selain mereka (diluar kelompok).

- Dan secara otomatis, setiap anggotanya tidak dibenarkan kawin dengan non anggota, karena menurut mereka, orang yang bukan anggota bukan muslim. Dan nikah sah hanya di depan sang imam.

-Begitu juga dalam masalah shalat kelompok, mereka tidak akan mau jadi makmum di belakang orang yang bukan anggota kelompok mereka.

- Bahkan ada juga yang sampai mencuci kursi tamunya lantaran punya tamu bukan anggota mereka. Tamu ini meski formalnya muslim, namun dalam pandangan mereka kafir sehingga tempat duduknya pun harus dicuci karena dianggap najis.

- Lebih kacau lagi, mereka yakin bahwa harta orang lain yang bukan anggota mereka boleh diambil karena milik orang kafir.

Padahal syariat Islam jelas-jelas melarang kita mudah mengkafirkan orang lain, kecuali memang secara tegas seseorang menyatakan diri murtad. Atau melalui proses pengadilan dengan memanggil orang yang bersangkutan dan telah diputuskan oleh mahkamah syar`iyah bahwa seseorang memang nyata keluar dari Islam.

Sedangkan orang yang lahir dari orang tua muslim, otomatis menjadi seorang muslim dan tidak perlu melakukan syahadat ulang di depan Amir, Imam atau apappun isitilahnya. Baca syahadat di depan tokoh tertentu lebih mirip dengan baptis gaya kristen ketimbang ajaran aqidah Islam.

2. Menyembah Imam / Amir

Salah satu cara mereka dalam menanamkan doktrin sesat adalah memutlakkan taqlid kepada apapun yang dikatakan imam/ amir. Ketaatan kepada amir itu berisfat mutlak dan tertinggi. Bahkan mereka tidak boleh menerima ayat Al-Quran dan Sunnah kecuali yang keluar dari mulut sang amir. Dan semua hukum Islam itu sumbernya hanya satu, MULUT SANG AMIR.

Jadi Amir-lah yang menentukan halal dan haram. Bahkan dia bisa memasang tarif untuk menebus dosa dari anggotanya. Karena dia punya hak untuk menghalalkan atau mengharamkan suatu hukum. Yang haram bisa jadi halal asal bayar sekian juta dan seterusnya. Ini juga sangat mirip dengan kelakuan ahli kitab (nasrani dan yahudi) kepada pendeta dan rahib mereka.

Allah SWT berfirman :

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At-Taubah
:31).

Ubadah bin Shamit, seorang shahabat Rasulullah SAW yang dahulu menjadi Ahli kitab pernah mengkritisi ayat ini, dia berkomentar bahwa dahulu ahli kitab tidak menyembah pendeta dan rahib. Namun Rasulullah SAW menegaskan bahwa sikap mereka yang ta`at, tunduk, patuh dan menjadikan mulut pendeta itu sebagai satu-satunya sumber hukum, tidak peduli bahwa hal itubertentangan dengan kitab suci dan ajaran yang asli dari para nabi, tidak peduli apakah halal atau haram, telah menjadikan mereka MENYEMBAH sang pendeta.

3. Infaq Wajib

Umumnya kelompok sesat berujung kepada pengumpulan duit atau UUD (Ujung-Ujungnya Duit). Namun karena dikemas dengan doktrin dan segala macam asesorinya, maka dengan setia dan taat mereka mengeluarkan uang buat sang amir. Kalau perlu sampai jadi miskin sekalian. Dan tarif-tarif infaq wajib itu termasuk gila-gilaan. Ada yang menetapkan 20 % dari
penghasilan. Belum lagi zakat, kafarat, denda., harakah dan lainnya.

Walhasil, sang amir mendadak kaya raya dan hidup mewah. Sebaliknya, para anggota semakin kurus karena diperas dan dipaksa cari uang. Kalau kepepet, maka haramya mencuri bisa dirubah jadi halal. Begitu juga dengan merampok, korupsi, menipu dan sejenisnya. Semuanya bisa jadi halal dengan syarat tidak ketahuan. Kalau sampai ketahuan, yang salah bukan tindakan
pencuriannya, tapi kenapa kok sampai ketahuan.

Pokoknya apa saja tidak peduli halal atau haram, yang penting harus setor ke amir. Makin banyak setor, makin tinggi pangkat dan kedudukannya. Semua setoran yang sudah masuk tidak dibenarkan untuk diminta laporan dan catatan pembukuannya.

Ketika nur Hasan Ubaidah meninggal karena kecelakaan lalu lintas tahun 1982, dia meninggalkan harta yang sangat banyak sekali. Semua harta itu diwariskan kepada anaknya Abd. Dhohir yang dibai`at sebelum mayat bapaknya dikuburkan. Hebatnya, semua harta itu secara hukum resmi telah syah menjadi milik keluarga Nur Hasan lengkap dengan sertifikat tanah dan lainnya.

Jadi lebih mirip sebuah genk mafia atau sekumpulan preman yang terorganisir. Ada sindikat dan ada `the god father`-nya.

4. Taqiyah

Ciri yang tidak pernah luput dari kelompok sesat adalah taqiyah yaitu menyembunyikan doktrin sesatnya kepada siapapun kecuali kepada mereka yang sudah resmi di bai`at hingga pada level tertentu. Sehingga setiap ada orang yang ingin melakukan konfirmasi ke pihak mereka atas berita kesesatan ajaran mereka, selalu akan dipungkiri dengan sekian banyak dalih. Biasanya, apa yang mereka pajang di `etalase` adalah hal-hal yang baik, bagus, normal dan biasa saja. Barulah setelah kita masuk dapurnya, kita baru bisa tahu seperti apa wujud asli kelompok itu.

Karena itu, banyak ca-ang (calon anggota) yang menafikan informasi kesesatan kelompok sempalan. Bahkan terkadang membela mati-matian kelompoknya.

Jadi informasi kesesatan doktrin kelompok sesat itu umumnya datang dari mereka yang memang sudah pernah menjadi orang inti atau level yang cukup tinggi dalam komunitas itu. Dan cross-chek antara satu orang dan orang lainnya yang sudah tobat memang menunjukkan indikasi yang sama. Artinya pola dan sistematika doktirn itu bisa dipetakan dari hasil pengakuan mereka yang sudah `tobat` dari kelompok itu.

Tapi biasanya, pihak pimpinan akan memblack list mereka dan mengatakan bahwa erekaadalah pengkhiatan dan penyebar fitnah karena sakit hati dan seterusnya. Jadi keterangan dari orang yang sudah tobat itu terkadang tidak mempan karena para angota baru sudah diimunisasi atas info-info kesesatan kelompok mereka.

5. Tidak berani dialog terbuka

Dan jujur saja bahwa semua kesesatannya itu hanya akan mampu memperdaya orang-orang awam dan kosong dari pemahaman Islam yang benar. Kalau dihadapkan kepada para ulama dan masyaikh dari umat Islam, sudah bisa dipastikan mereka akan menghindari dialog dan adu argumentasi. Jadi memang mereka tidak punya itikad baik dalam menggerakkan kelompoknya.

Sumber lain di nii-alzaytun.blogspot.com

[+/-] Selengkapnya...

Blogger Baru Santri Aksel

Alamat Blognya santri Aksel SMA Assalaam:

http://allynavirrayani.blogspot.com
http://annies.blogspot.com
http://nhi2ez.blogspot.com
http://nininsmart.blogspot.com
http://vannia-pinky.blogspot.com
http://cherish62.blogspot.com

[+/-] Selengkapnya...

 

© 2007 Arsip Cyber: Agustus 2007 | Design by Rohman abdul manap | Template by : Template Unik