Mahalnya Sekolah Kedokteran


Kuliah di kedokteran biayanya mahal. Baru uang masuknya saja bisa sampai 150juta. Biaya kuliah plus biaya praktek sangat besar. Lulus jadi dokter juga tdk mudah. Materi yg harus dikuasai seabreg abreg. Meski lulus harus koas atau magang. Harus menjalani dinas dulu yg penempatannya di daerah terpencil yg kurang dokter sebelum resmi diangkat jd dokter.

Makanya jd dokter itu pengabdian. Modal besar, waktu belajar yg lama dgn resiko besar. Kalo ndak becus sampai mal praktek bisa diperkarakan dan masuk penjara, belum lagi nasib pasien yg salah penanganan tidak sembuh malah tambah parah atau bahkan meninggal.

Makanya dokter tarifnya mahal. Peralatan dan obatnya mahal. Pasien berani bayar berapapun (seandainya mampu) untuk bisa sembuh, secepatnya. Seandainya mampu banyak pasien yg maunya dirawat kamar VIP kalau perlu di RS Singapore. Tdk pakai antri di BPJS.

Dokter yg mengajar juga maunya dibayar tinggi. Dokter mengajar setidaknya S2 atau dokter spesialis. Saat praktek dokter spesialis tarifnya selalu lebih tinggi dari dokter umum. Andaikan satu mahasiswanya membayar seperti satu pasiennya yg datang ke tempat praktek dokter spesialis, kira2 setiap pasien bayar 50ribu maka untuk 50 mahasiswa setidaknya 2.500.000 tiap kali pertemuan. Belum lagi materi yg diajarkan umumnya sulit dan harus valid. Para mahasiswanya yg diajari begitu lulus jadi dokter langsung bisa bekerja dengan bayaran yg tinggi. Dan jadi pesaing potensial dokter yg mengajar. Jadi biaya sekolah kedokteran yg besar itu wajar. Sebagai investasi masa depan.

Sebentar... aku kok jadi merinding ya.. aku tdk akan pernah jadi dokter tapi berkali-kali jadi pasien. Kalau biaya pengobatan sedemikian mahal bagaimana nasib awak...

[+/-] Selengkapnya...

 

© 2007 Arsip Cyber: September 2016 | Design by Rohman abdul manap | Template by : Template Unik