Berjamaah Menghadapi MEA

Saudaraku.....

Tentu kita sudah tahu kan apa itu MEA? Masyarakat Ekonomi Asean. Akhir tahun 2015 adalah tanda dimulainya MEA. Hal ini membuat kita harus bersiap utk menghadapinya. Suka atau tidak, siap atau tidak, mau atau tidak.... MEA tetap datang!

MEA berarti perdagangan bebas antara negara2 Asean. Contoh konkritnya: Ekspor produk China lewat singapore bakal melimpah seperti banjir tanpa bisa dibatasi. Dari handphone, plastik, mainan anak, makanan ringan sampai ATK dan perkakas listrik sampai dapur. Pengusaha China buka pabrik mebel di Wonogiri. Pengusaha Singapore buka rumah sakit di Boyolali. Sekolah SMA swasta berkurikulum Singapore dengan bahasa Inggris sebagai pengantar akan buka cabang di Jakarta. Buah2an dari Thailand dan China tersedia di pasar2 buah di pelosok2 tanah air.

Bbrp kali di media, pres RI Jokowi mengatakan "Jangan takut dg MEA, gak usah takut bersaing dg pasar luar negeri, krn mereka yg takut dg kita".

Saya pribadi, terenyuh dg pernyataan ini. Ini pernyataan apa? Motivasi? Takabur? Atau malah gelap mata krn ketidak tahuan? Terutama terkait kata2 "mereka yg takut dg kita".

Saya sempat mendapat data dan cerita dari teman2 coach, bahwa sejak 2 tahun lalu, pemerintah Thailand sudah mensosialisaikan dan mempersiapkan pemudanya melalui pendidikan formal dan non formal utk bersiap menghadapi MEA.

Begitu juga dg filipina, pemerintah membuat CD utk sosialisasi UMKM dan pengusaha kecil ttg MEA dan program pemerintah utk support mereka, dg target 100% pengusaha dan UMKM dapat CD itu.

Pertanyaan saya, brp banyak dari kita, yg justru mungkin baru hari ini dengar kata MEA? Kalopun sudah dengar, brp banyak yg tahu apa itu MEA? Kalopun tahu maksud dan dampaknya, brp banyak yg sudah bersiap? Dan kalo sudah  bersiap, berapa banyak yg benar2 siap?

Coba bayangkan saudaraku, produk2 dari luar akan mudah masuk membanjiri pasar kita, salah satu yg jadi perhatian dari obrolan coach kemarin adalah.... produk2 kita sangat rapuh dan rentan dari serangan produk luar...

Pernahkan antum terbayang, produk, brand, image yg antum bangun bertahun2 hancur dalam hitungan minggu, bahkan hanya dalam hitungan hari krn adanya serangan produk luar?

Pertanyaannya... dalam posisi spt ini, dimana pemerintah sendiri dg super yakin "merasa" bisa bersaing shg tidak melakukan edukasi yg terprogram kepada masyarakat ttg MEA, tdk punya program unggulan utk support, kita sendiri juga kondisinya tdk jauh berbeda..... APA YG AKAN JADI KEKUATAN KITA?

Utk mengejar peningkatan kualitas dari produk kita agar bisa bersaing, membutuhkan biaya yg besar.
Utk meningkatkan kualitas SDM dg skil dan knowledge yg memadai, membutuhkan waktu yg lama.
Utk meningkatkan program marketing, membutuhkan effort yg tdk sedikit...

Jadi sekali lagi apa yg jadi penyelamat kita dalam kondisi begini? Padahal MEA akan menerjang kita dalam hitungan hari lagi....

Sampai titik ini, para coach hampir memiliki pemikiran yg sama walau dalam bentuk fisik yg berbeda. Apa itu solusinya?

Solusinya adalah....
KOMUNITAS.... BERJAMAAH..

Dengan berjamaah, kita bisa sedikit memblok serbuan produk asing, berjamaah itu ibarat membangun benteng yg kokoh dalam menahan gempuran musuh. Seberapa kuat benteng itu, tergantung para individu pembangunnya....

Inilah saatnya kita segera bangkit dan bersiap, bukan hanya utk memperkuat bisnis masing2 saja, tapi utk memperkuat dan berkiprah di benteng kita bersama. Saling dukung dengan memprioritaskan menggunakan produk dan layanan yg dihasilkan anggota jamaah sendiri.

Wallahu 'alam

0 Comments:

 

© 2007 Arsip Cyber: Berjamaah Menghadapi MEA | Design by Rohman abdul manap | Template by : Template Unik