SUKOHARJO – Tak kuasa menahan siksaan santri senior. Tiga santri kelas Takhasus (TKS), sebuah kelas transisi sebelum masuk tingkat SMA, mengaku sempat kabur karena ketakutan.
Tiga korban yang kabur dari pesantren masing-masing Deri Saputra asal Sumsel, I Wayan Mahardika asal Bali, dan Arnold Widi asal Yogyakarta. Saat ini, dua diantaranya yakni Deri dan Wayan masih dirawat di RS Panti Waluyo.
“Kami bertiga kabur dari asrama pesantren karena takut dan trauma dipukuli,” jelas Deri, Rabu (22/8/2007). Bersama Wayan, keduanya bercerita ketiganya kabur pada hari Sabtu 18 Agustus lalu pukul 16.30 WIB.
Ketiganya dengan berjalan kaki menuju ke arah timur menyusuri Jl Slamet Riyadi. Mereka kemudian berhenti di depan Solo Grand Mall (SGM) untuk naik taksi. Ketiganya menempuh jarak sekitar 5 km dengan jalan kaki dari Assalaam hingga SGM.
Mereka menaiki taksi menuju rumah bibi Deri di Gedongan, Pepe, Colomadu, Karanganyar. Sampai di rumah itu sekitar pukul 22.00 WIB. Berdasarkan pengakuan Deri, dia bersama Wayan dipukul dengan rotan di bagian paha. Selain itu, dada juga ditonjok dan ditendang. Saat itu, para santri yunior disuruh dalam posisi kuda-kuda selama dipukuli para senior. Santri lain disuruh keluar oleh para senior tersebut.
“Lampu kamar tidur dipadamkan sehingga gelap. Waktu itu ada empat santri yang dipukul oleh sekitar 9 kakak kelas. Kalau kami berdua dipukuli oleh dua kakak kelas,” jelas Wayan.
Dia menjelaskan, proses pemukulan itu dilakukan sekitar 2,5 jam. Dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 01.30 WIB. Pemukulan baru berhenti setelah keduanya roboh karena tak kuasa menahan sakit. Setelah roboh para senior berusaha menolong dengan memijit bagian yang sakit sembari memberi minum. Setelah itu, teman santri lain disuruh masuk kembali ke kamar. Tiap kamar tidur ada 18 santri. Saat diminta masuk, masing-masing santri pukul oleh para senior
tersebut. (sumarno/sindo/fit)
http://www.okezone.com/index.php?option=com_content&task=view&id=41428&Itemid=67
Berita Assalaam di Media: Kasus Penganiayaan part 4
Label: Assalaam
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Post a Comment